Sabtu, 28 April 2012

KEMANA AKAN DICARI GANTI?



tahukah kalian apa mutiara terindah yang diberikan Allah SWT kepadamu? Itulah kesucian. Kita dilahirkan ke alam ini dalam keadaan suci bersih, bagai selembar kertas putih, tidak bernoda. Allah Maha Penyayang menginginkan kita tetap dalam kesucian, salah satunya dengan menjauhi perbuatan zina. Dengan cinta-Nya, Allah berfirman:

"Jangan kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang sangat buruk." (QS. Al-Isra' 17: 32)

Dan Nabiyallah yang sangat menyayangi kita umatnya ini pun bersabda:

"Bani Adam (Manusia) tidak dapat menghindari dari perbuatan (yang mengantarnya kepada) zina yang pasti akan menimpanya, iaitu zina mata adalah dengan melihat, zina telinga adalah dengan mendengar, zina lidah adalah dengan ucapan , zina tangan adalah dengan bertindak kasar, zina kaki adalah dengan berjalan. (Dalam hal ini), hatilah yang mempunyai hajat dan cenderung (kepada perbuatan-perbuatan tersebut), dan farj (kelamin) yang menerima atau menolakknya. (HR. Muslim)

Tidak takutkah kalian, sesungguhnya seluruh anggota tubuh ini akan di tanya satu persatu apa yang telah dilakukannya?? Dan sesungguhnya, pada hari itu kelak, mereka pandai berkata-kata sehingga kita termanggu tak berdaya dibuatnya.

"Pada hari ini Kami tutup mulut-mulut mereka, dan berkata kepada Kami tangan-tangan mereka dan kaki-kaki mereka memberikan kesaksian terhadap apa yang mereka usahakan (dahulu). (QS. Yasiin, 36: 65). 

"Dan mereka berkata kepada kulit-kulit mereka; Mengapa kamu menjadi saksi atas kami? Kulit mereka menjawab, "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berbicara, dan DIAlah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama dan kepada-Nya kamu dikembalikan." (QS. Fushilat, 41: 21)

Kita sering merasakan bahawasanya Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kita kerjakan. Padahal, tidaklah kita dapat bersembunyi dari penglihatan-Nya, tidaklah kita dapat selamat dari persaksian, pendengaran, penglihatan dari kulit-kulit kita.
Dunia ini telah sarat dengan perangkap maksiat. Jika kita tidak berhati-hati mengawal, mudah saja kita terjatuh.

Kerana itu, ana mohon pada mu sahabat fillah, tolong jaga mutiara terindahmu wahai akhi...tolong dijaga mutiara terindahmu wahai ukhti...jagan menodainya!!!
Tidakkah kita merasa pedih, jika kita dapati jasad yang mulanya menjijikkan dan telah dimuliakan-Nya, kemudian kita kotori kembali?? Tidakkah kita menyedari siapa kita sebenarnya dan dari apa asal kita??

Jika mutiara berharga itu telah sirna, mampukah lagi diri ini menatap dunia?? Mampukah lagi kita berdiri, bangkit, bangun membawa jiwa dan raga yang telah berganti tak ubah najis yang ditakuti semua insan di dunia ini??

Lihat disekitar kita sekarang, kelmarin dan zaman dahulu kal, masih ada saja yang khilaf akan dirinya. Sayang seribu kali sayang...Tidakkah terbayang murka-Nya Allah akan perbuatan tersebut??

"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus (kali) dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk mencegah kamu untuk menjalankan agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah melaksanakan hukuman keduanya itu disaksikan oleh segolongan orang-orang yang beriman." (QS. An-nuur,24: 2)

Sebagai renungan pada diri kita, di zaman Rasulullah ketika itu betapa sangat mengerikan perlaksanaa hukuman zina. Padahal kekasih Allah itu sangat penyayang dan pengasih orangnya. Baginda sendiri hampir tidak percaya ada umatnya yang masih boleh berbuat nista sedemikian rupa.

Pada suatu ketika, Ma'iz bin Malik datang kepada Nabi SAW, lalu dia berkata kepada baginda, "Ya Rasulullah, sucikalah aku!" Jawab Rasulullah SAW, "Pulanglah, minta ampun kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya." Ma'iz pergi, tetapi belum begitu jauh, dia kembali lagi seraya berkata hal yang sama. Hal itu berulang empat kali.

Pada kali keempat, Rasulullah SAW bertanya, "Dari hal apakah engkau harus kusucikan?" Jawab Ma'iz, "Dari dosa zina." Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat yang ada disekitarnya ketika itu, "Apakah si Ma'iz ini mengidapi penyakit gila?" Jawab para sahabat, "Tidak, ya Rasulullah! Dia tidak gila! Tanya Nabi SAW berikutnya, "Apakah dia baru minum khamar (arak)?" Seorang sahabat berdiri, lalu mencium bau mulut Ma'iz, tetapi tidak mencium bau khamar di mulut Ma'iz.

Maka bertanya Rasulullah SAW kepada Ma'iz, "Betulkah engkau berzian?" Jawab Ma'iz, "Benar Rasulullah!" Rasulullah memerintahkan supaya dilaksanakan hukuman rejam terhadap Ma'iz.
Terdapat dua pendapat dalam masalah ini, iaitu yg pertama mengatakan Ma'iz meninggal dan dosanya terhapus kerana hukuman yang dijalaninya secara ikhlas.

Yang ke dua mengatakan bahawa Ma'iz bertaubat sebenar-benar taubat (taubat nasuha). Tidak ada taubat yang melebihi taubat Ma'iz. Dia datang menghadap Nabi SAW, lalu tangannya diletakkan di tangan Nabi, kemudian dia berkata, "Ya Rasulullah, hukum matilah aku dengan batu! (rejamlah aku!)". Mereka sentiasa dalam perbezaan pendapat seperti itu selama dua atau tiga hari.

Kemudian Rasulullah SAW datang. Setelah memberi salam, lalu baginda duduk bersama dengan mereka. Maka bersabda Rasulullah SAW, "Mintakanlah ampun bagi Ma’iz bin Malik. Lalu mereka memohon semuanya. "Semoga Allah mengampuni Ma'iz bin Malik."
Rasulullah SAW bersabda, "Ma'iz betul-betul telah bertaubat dengan sempurna taubat. Seandainya taubat Ma'iz dapat dibagi di antara satu kaum, pasti mencukupi untuk semua." (HR. Muslim)

Namun dapatkah hukum Allah yang jelas dan tegas itu dijalankan?? Jika tidak, kenapa di antara kita masih saja dapat menatapi dunia dengan segala kenistaan yang diperbuat?? Kenapa kita sanggup menzalimi diri kit sendiri? KENAPA???

Oleh kerana itu, sayangilah dirimu wahai sahabat fillah. kerana sesungguhnya jiwa ini berada dalam genggaman-Nya. Kita tidak punya apa-apa pun di atas diri kita.

Percayalah, kita akan binasa dan sirna bagai fatamorgana, apa yang ada pada diri kita hanyalah pinjaman. Semua akan diminta-Nya kembali. Kerana itu, kita tidak layak berbuat kejahatan walau setitik embun yang kita kira lesap, kering terkena sinar matahari.

Allah sangat mencintai kita, dapatkah kita mencintai-Nya?? Mencintai-Nya dengan menjaga sebaik-baik jasad yang satu-satunya ini. Rasul sangat menyayangi kita...Cinta perlukan pengorbanan wahai hamba Allah. Engkau hanya diminta menjaga dirimu. Bersyukurlah!!!

"Berapa banyak dari penduduk negeri yang mendurhakai perintah Tuhan mereka dan Rasul-rasul-Nya, maka Kami perhitungkan dengan perhitungan yang keras, dan Kami mengazabnya dengan azab yang mengerikan." 
(QS. At- Thalaq,65: 8)

Sama2 kita renung dan muhasabah diri....wallahu 'aklam bissowaf...



Tiada ulasan: